Bencana Banjir dan Gerak Cepat Aher – Jokowi

banjir jkt

Bencana sedang menimpa beberapa daerah di Indonesia, khususnya Jakarta. Bila daerah lain banjir hanya terjadi di bantaran sungai, di Jakarta, banjir sampai masuk ke gedung-gedung. Bahkan sampai ada 20 orang meninggal dan 45.954 masih mengungsi sebagaimana dilaporkan kompas.com, Senin (21/1). Dalam situasi seperti ini, ternyata masih ada beberapa pemimpin kita yang mau langsung turun ke lapangan. Memantau langsung daerah bencana dan mencari solusinya. Sebagai contoh yang terlihat sangat sering turun langsung adalah Gubernur Jakarta Jokowi dan Gubernur Jabar Ahmad heryawan. Namun ada juga beberapa walikota ada bupati yang masih terus bertengger di kursinya.

Pemerintah, lembaga-lembaga sosial, masyarakat sedang bekerja keras menanggulangi bencana, namun apa yang terjadi dengan berita yang tersebar di masyarakat? Masih banyak yang bilang Jokowi melakukan pencitraan. Nasib ahmad heryawan sedikit lebih baik,  mungkin karena penanganan korban banjir di Jabar memang cepat dan tidak tanggung-tanggung, bahkan mencapai angka 75 milyar. Akan tetapi masih ada juga yang memberitakan negatif di media-media sosial, entah black campaign dari tim sukses lawan atau bukan karena menjelang pilgub. Mungkin benar ada beberapa politikus yang hanya pencitraan, namun kita tidak bisa men-generalisasi. Bagaimana caranya melihat perbedaan pemimpin yang bekerja benar dengan yang pencitraan. Ada caranya, yaitu melihat konsistensinya. Bila politikus tersebut konsisten turun langsung jelas itu bukan pencitraan, memang begitulah karakter mereka.

Ketika kita melihat data dan rekam jejak mereka berdua, memang begitulah karakter mereka, mau turun langsung. Ahmad heryawan sering kali turun langsung ke lapangan bila ada bencana bahkan sebelum menjabat Gubernur, termasuk saat tsunami aceh, beliau langsung terjun, pun begitu dengan Jokowi, bukan hanya di Jakarta, ia pernah juga turun langsung meninjau saat banjir bengawan solo. Banjir Jakarta bukanlah kehendak Jokowi atau aher, tugas kita bersama adalah membantu korban, bukan berprasangka, jika pemerintah Jakarta dan Jabar sudah bertindak cepat, maka kita harus mendukung.

Lalu apa tindakan riil yang dilakukan Jokowi dan Aher (panggilan akrab ahmad heryawan) dalam
menanggulangi banjir? Berikut saya rangkum beberapa langkah cepat mereka.

1. Jokowi melanjutkan proyek pembelokan air ke waduk Ciawi. Dengan adanya pembelokan ini
diharapkan air akan tertampung ke waduk sehingga tidak mencapai kota
2. Jokowi berkunjung langsung daerah banjir, memberikan bantuan sebesar 25 juta dan puluhan
karung beras
3. Jokowi lanjutkan program pengerukan kali Ciliwung.
4. Aher langsung turun mengkonsolidasikan pemkab bekasi, pemkot bekasi, pemkab purwarta,
karawang dan subang untuk mengatasi banjir dan longsor.
5. Aher membuat kebijakan pemberian bantuan bencana hingga 75 milyar untuk korban banjir
6. Aher perintahkan pengobatan gratis untuk korban banjir
7. Aher salurkan 50 ton beras untuk korban banjir di beberapa daerah khususnya karawang dan
bekasi

Sebenarnya masih banyak lagi langkah cepat dan konkrit mereka. Kita bisa lihat di media-media cetak maupun online. Intinya, terdapat perbedaan jelas antara pemimpin yang memang bekerja dengan pemimpin yang hanya pencitraan. Dan mereka berdua (Aher dan Jokowi) adalah salah satu pemimpin yang memang patut kita teladani karena bekerja keras untuk rakyat. Seperti kata jokowi, “pemimpin bukanlah dewa”, tidak bisa seperti sulap dalam sekejap, masih ada kekurangan yang perlu diselesaikan bersama. Dan yang terpenting, banjir ini bukan hanya tugas mereka, namun juga kita sebagai rakyatnya.

Mari dukung pemimpin yang memang bekerja keras untuk kita, rakyatnya.

Sumber gambar: jabarprov.go.id, kompas.com

1 responses to “Bencana Banjir dan Gerak Cepat Aher – Jokowi

  1. Ping-balik: Aher dan Jokowi Gubernur yang Ganteng | Revive Risha·

Tinggalkan komentar