Tingkat akhir, sudahkah memutuskan rencana masa depan? tentu. Cita-cita dan rencana mencapai cita-cita itu sudah ada, yaitu pengusaha dan berpartisipasi dalam mengambil kebijakan di pemerintahan (spesifiknya rahasia). Hanya saja langkah awal yang sekarang masih memerlukan analisis kondisi lebih jelas, langkah mana yang dipilih. Yang jelas untuk mencapai cita-cita itu perlu pendidikan, pengalaman serta keberhasilan di langkah awal yang mencukupi. Ada beberapa pilihan setelah lulus : lanjut kuliah apoteker, fokus ke start up usaha, bekerja di perusahaan atau fokus berburu beasiswa S2 ke luar negeri. Sebenarnya ada yang bisa dikompromikan, yaitu kuliah apoteker sambil start up usaha dan bekerja di perusahaan sambil kuliah S2 dalam negeri, atau bekerja sambil startup usaha. Semua opsi bisa sambil berburu beasiswa S2 ke luar negeri, namun tentu saja tidak fokus.
Ya, pada akhirnya saya sekarang mencoba mempersiapkan semua opsi, dan semua akan tergantung dengan kondisi nanti, tergantung dengan kondisi yang Allah tetapkan tepatnya. Jadi jangan aneh ya kalau melihat saya tes-tes kerja, tapi juga ikut ke pameran-pameran beasiswa S2, juga ngerjain proyek-proyek dan usaha kecil-kecilan. Soalnya kemarin ada yang nanya, ” Wahyu kenapa jadi berubah 180 derajat gitu, katanya pengen jadi pengusaha trus kenapa jadi mau nyari beasiswa S2?” gitu kira-kira. Bukan labil, namun mempersiapkan segala kemugkinan.
Dan Allah-lah pemberi keputusan terbaik
Wahyu, setau saya, DAAD jerman ada yang tidak mensyaratkan pengalaman kerja 2 tahun.
yaitu jurusan Good Governance. kayaknya pas tuh. dulu saya tanya2 di stand DAAD waktu ada pameran di GSG ITB.
coba liat2 lg di websitenya.
wah, sepertinya “galau” menjadi trend saat ini… di mana-mana galau menjadi topik pembicaraan tapi juga menjadi sumber inspirasi ^^ galau..galau.. galau.. lalu semangat ^^
@kang irfan: hmm iya kang, jazk atas infornya masih nyari2 juga
@Rizki : di UNY juga ada kata “galau” ya? sip2 semangat!, calon guru kan ya?